Thursday, December 22, 2016
Friday, December 27, 2013
JALAN 2 MIL
JALAN 2 MIL
Oleh: Pdt. Philip Mantofa, Bre.
Untuk apa
kita kerja? Atau kalau kita masih sekolah: Untuk apa kita sekolah? Pertanyaan
semacam ini selalu terlontar, apalagi jika hal itu merupakan sesuatu yang harus
dilakukan. Siapapun kita, dan apapun yang kita lakukan sekarang, pastikan kita
tidak melakukannya cuma karena sekedar kewajiban. Jika kita melakukannya dengan
benar, maka hidup kitapun akan benar karena apa yang kita lakukan merupakan
bagian yang tidak terpisahkan dari hidup kita, termasuk pekerjaan dan studi
kita.
Matius 5:41
berkata, “Dan siapa pun yang memaksa
engkau berjalan sejauh satu mil, berjalanlah
bersama dia sejauh dua mil”. Ada
tiga point penting yang perlu kita perhatikan dari ayat ini.
1.
“Memaksa engkau”
Pertanyaan
yang muncul adalah siapakah yang memaksa kita berjalan 1 mil? Yang memaksa kita
sesungguhnya bukanlah manusia, bukan pula Iblis (karena Tuhan tidak mungkin
menyuruh kita berjalan bersama iblis). Roh Kudus-lah yang ‘memaksa’ kita untuk
melakukan pekerjaan atau studi kita, karena itu merupakan panggilan hidup kita.
Tapi justru
karena Roh Kudus yang meminta kita melakukan kewajiban kita, kita tidak boleh
merasa terpaksa melakukannya. Pekerjaan dan studi tidak boleh menjadi paksaan
dan siksaan dalam hidup kita. Banyak dari kita yang secara tubuh ada di tempat
kerja atau di sekolah, tetapi hati kita di tempat lain. Waktu kita kerja atau
sekolah, mungkin hati kita malah ada di pelayanan gereja, ini tetap salah
karena gereja punya perannya sendiri dalam hidup kita. Gitu juga sebaliknya.
Sesungguhnya antara kerja, sekolah, gereja adalah sama-sama pelayanan, tetapi
dalam fungsi dan bentuk yang berbeda. Jika kita gagal menerima pewahyuan ini,
berkat Tuhan tidak bisa mengalir. Bukan berarti juga kita harus gila kerja atau
gila studi, karena Tuhan menghendaki kita tetap berjalan tanpa harus jatuh ke
kanan maupun ke kiri.
Seringkali
kita merasa stress dengan kewajiban-kewajiban kita. Tuhan tidak pernah memberi
pekerjaan yang lebih besar daripada apa yang kita dapat tanggung. Pekerjaan
yang besar pasti DIA sertai dengan kasih karunia yang besar. Stress timbul dari
rasa takut dan kuatir kita yang tidak realistis. Belajarlah untuk bersukacita
dalam pekerjaan atau studi kita. Tuhan yang memanggil kita untuk melakukannya
dan kita harus percaya bahwa DIA turut campur dalam apa yang kita kerjakan.
2.
“Berjalanlah bersama dia”
Libatkan Roh
Kudus dalam kantor atau sekolah kita. Cara untuk berjalan bersama Roh Kudus
dimulai dari bagaimana kita memulai hari kita. Kita perlu menyediakan waktu
dengan cara bangun lebih pagi untuk berdoa dan membaca firman Tuhan. Sekalipun
mungkin kita tidak mendengar apa-apa, roh kita tenang dekat DIA dan ada damai
sejahtera. Jika kita memulai hari dengan terburu-buru tanpa menyerahkan roh
kita kepada Roh Kudus, apapun yang kita lakukan hari itu tidak akan efektif dan
kita akan lebih mudah terserang stress. Setiap tantangan dan masalah yang ada terlihat besar dan kita
seperti belalang karena kita tidak pakai kacamata-nya Tuhan. Bersama dengan Roh
Kudus, setiap masalah selalu ada dalam kapasitas kita untuk diselesaikan,
sehingga kita bisa berkata “... kesusahan sehari cukuplah untuk sehari”
(Mat 6:34).
3.
Dua mil
Ayat itu
tidak berhenti hanya sampai di mil pertama. Ada mil kedua yang juga merupakan
bagian kita. Kita tidak boleh hanya bersukacita di mil 1 karena kedua mil ini
bukanlah pilihan, melainkan janji Tuhan dan kita perlu untuk claim
janjiNya. Mil kedua adalah membagi kasih Tuhan di tempat kerja atau di sekolah
kita. Entah itu berupa pesan Injil, ngajak ikut retreat atau sekedar membagikan
brosur tentang sebuah KKR, yang penting adalah mengajak mereka yang terhilang
atau yang mundur untuk kembali kepada Tuhan. Mil kedua adalah amanat agung
kita, yaitu memenangkan jiwa-jiwa. Tidak cukup bagi kita untuk hanya meminta
disertai Tuhan dalam kewajiban kita, tetapi sampai menjadi teladan, bangkit dan
bersinar terang disana. Jangan hanya sekedar sukacita dalam mil pertama, tetapi
harus sampai hidup kita berdampak dan menjadi sebuah kesaksian terbuka bagi
orang yang belum mengenal Tuhan. Sampaikanlah sukacita kita kepada mereka
sehingga hidup mereka berubah secara kekal karena mereka mengenal kita. Inilah
panggilan injil kita.
Berjalanlah
dalam mil pertama dengan sukacita. Namun jangan berhenti disana. Prioritas kita
adalah Kerajaan Surga. Oleh karena itu, kita harus teruskan sampai mil kedua.
Jangan tunggu sampai kita sempurna di mil pertama baru mau bergerak ke mil kedua.
Minta penyertaan Tuhan dan tanya kepada Tuhan kapan waktu yang tepat untuk
bergerak kesana. Tanpa kita sadari, iman kita mulai dibawa Tuhan ke level yang
lebih lagi karena kita berani bergerak sampai ke mil kedua.
Pdt Philip Mantofa BRE adalah
wakil gembala sidang Sinode Gereja Mawar Sharon, Surabaya. Beliau menikah
dengan Irene Saphira dan mempunyai 3 anak, Vanessa, Jeremy dan Warren.
9 BINATANG YANG GAK POPULER DI ALKITAB
Sebutin nama binatang yang ada di Alkitab! ‘Rajawali!’, ‘Singa!’, ‘Merpati!’,
‘Naga!’. Hah, ada naga di Alkitab? Hehehe, makanya baca Alkitab yang teliti. Binatang di
Alkitab itu bukan cuma rajawali, singa, merpati doang. Masih ada banyak
binatang lain yang ‘kurang populer’. Nah di edisi kali ini
yuk kita sama-sama liat binatang-binatang apa aja itu. (dp)
1. Cicak
“Cicak
yang dapat kautangkap dengan tangan, tetapi yang juga ada di istana-istana raja.” (Amsal 30:28)
Di Alkitab nama cicak cuma disebutin sekali
doang. Tapi biar cuma sekali, bukan artinya gak penting loh. Tetap ada yang
bisa kita pelajari dari binatang yang satu ini. Sampe-sampe “si raja hikmat” Salomo juga belajar dari binatang kecil ini. Dia bilang kalo cicak itu ‘fleksibel’ en mudah
masuk ke mana aja, dari gubuk sampe istana presiden juga ada cicaknya. Kita
juga harus kayak cicak, bisa diterima di kalangan manapun untuk kepentingan
kemuliaan Tuhan.
FYI: Taukah
kamu, dalam terjemahan lama dan King
James Version, binatang ini bukan cicak tapi spider (laba-laba).
2. Semut
“Hai pemalas, pergilah kepada semut, perhatikanlah lakunya
dan jadilah bijak” (Amsal 6:6)
Binatang apa yang terkenal paling rajin? Pasti semua tau: semut! Bentuknya
kecil, tapi di mata kita, semut itu ‘besar’ karena mereka bisa mengajari kita tentang kerajinan
dan kebijaksanaan. :Semut, bangsa yang tidak kuat, tetapi yang menyediakan
makanannya di musim panas” (Amsal 30:25)
3. Keledai
“Bersorak-soraklah dengan nyaring, hai puteri Sion,
bersorak-sorailah, hai puteri Yerusalem! Lihat, rajamu datang kepadamu; ia adil
dan jaya. Ia lemah lembut dan mengendarai seekor keledai, seekor keledai beban
yang muda.” (Zakharia 9:9)
Buat kita
yang ada di Indonesia, keledai mungkin termasuk hewan aneh, ajaib, langka, en
gak populer. Tapi di
zaman Alkitab keledai itu termasuk salah satu binatang penting. Ya buat jadi
ternak, ya buat jadi kendaraan, ya buat jadi kuli angkut. Makanya gak heran
kalo keledai sampe disebutin 123 kali di Alkitab! Di jaman Yesus, keledai ialah
kendaraan Yesus waktu Dia dielu-elukan orang banyak. Keledai yang hina jadi
ikutan kebawa ‘mulia’ karena ditunggangi sang Raja Mulia. Menggambarkan kita
yang hanyalah hamba, kendaraan, atau alat yang dipake olehNya agar Dia
dielu-elukan, bukan kita.
4. Anjing
“Hati-hatilah terhadap
anjing-anjing, hati-hatilah terhadap pekerja-pekerja yang jahat, hati-hatilah
terhadap penyunat-penyunat yang palsu.” (Filipi
3:2)
Anjing emang jarang disebut-sebut di khotbah-khotbah atau di lagu
rohani. Tapi bukan artinya anjing gak ada di Alkitab. Anjing disebut 46 kali di
Alkitab, 23 kali anjing dipake buat gambarin sesuatu yang kotor, najis, ato
berdosa. Emang kayaknya udah nasib anjing, dari zaman Alkitab sampe sekarang,
anjing selalu aja jadi ‘kambing hitam’ buat sesuatu yang jelek-jelek. Jadi jangan
mau jadi kayak anjing yang jelek ya!
Hehe..
5. Babi
“Seperti anting-anting emas
di jungur babi, demikianlah perempuan cantik yang tidak susila.” (Amsal 11:22)
Siapa yang gak tau babi? Binatang yang jorok tapi enak kalo dijadiin
makanan ini, juga ‘kurang terkenal’ dibandingin sama trio rajawali, singa,
merpati. Tapi bukan artinya babi gak pernah disebut-sebut di Alkitab. Biar babi
katanya identik sama sesuatu yang jorok, dari 23 kali ‘pemunculannya’ di
Alkitab cuma 3 kali dia diidentikkan sama sesuatu yang jorok. Selebihnya babi
itu muncul kalo gak dalam konteks makanan (hmmm sedap), atau dalam
konteks netral (maksudnya ngomongin binatang). Babi menggambarkan manusia yang
berkubang dengan dosa yang mudah dihinggapi iblis (baca Matius 8:31).
6. Burung gagak
“Perhatikanlah
burung-burung gagak yang tidak menabur dan tidak menuai dan tidak mempunyai
gudang atau lumbung, namun demikian diberi makan oleh Allah. Betapa jauhnya
kamu melebihi burung-burung itu!” (Lukas
12:24)
Burung gagak emang gak secantik rajawali. Bulunya hitam, sukanya makan
bangkai. Makanya gak heran kalo gak ada lirik lagu rohani
yang mau pake burung gagak, semuanya selalu pake rajawali. Tapi biar kalah terkenal sama rajawali, Tuhan
masih punya ‘tempat’ buat burung gagak di Alkitab. Buktinya aja burung gagak
sampe disebutin 10 kali di Alkitab. Bahkan di Lukas, Tuhan menggunakan burung
gagak sebagai perbandingan dengan manusia, menunjukan betapa Tuhan selalu
memelihara manusia. So, jangan kita
kuatir ya, Tuhan selalu pelihara kita.
7. Burung nasar
Kata mereka kepada Yesus:
"Di mana, Tuhan?" Kata-Nya kepada mereka: "Di mana ada mayat, di
situ berkerumun burung nasar." (Lukas
17:37)
Kasian deh nasib burung nasar. Secara garis kekeluargaan, dia itu masih
termasuk saudara dekat rajawali. Tapi kalo soal keterkenalan dia kalah sama
rajawali. Malah di Alkitab namanya cuma disebutin 4 kali doang, en semuanya di
Perjanjian Baru lagi, Lukas 17:37, Wahyu 3:7, Wahyu 8:13, Wahyu 12:14. Burung nasar
adalah burung pemakan bangkai, menggambarkan orang yang menyukai hal-hal yang
busuk. Hiiiiy! Jangan sampe deh kita selalu berkerumun kalo ada yang ‘busuk’,
kelompok pencemooh, suka bergosip dan memasukkan hal-hal ‘busuk’ dalam pikiran
dan hati kita.
8. Cacing
“Ke dunia orang mati sudah
diturunkan kemegahanmu dan bunyi gambus-gambusmu; ulat-ulat dibentangkan
sebagai lapik tidurmu, dan cacing-cacing sebagai selimutmu." (Yesaya 14:11)
Zaman dulu, cacing sempat jadi seleb
di gereja. Soalnya dia suka disebut-sebut di doa, kayak gini, ‘Apakah kami ini
Tuhan, kami bagai cacing yang tidak berarti.’ Hehe. Tapi anehnya
dari 3 kali ‘pemunculannya’ di Alkitab, cuma sekali doang, dia disebut sebagai
binatang yang gak berharga, di Yesaya 41:14.
9. Pelanduk
“Pelanduk, bangsa yang lemah, tetapi yang membuat rumahnya
di bukit batu” (Amsal 30:26)
Tau
pelanduk? Waktu kecil mungkin kita sering denger cerita si kancil yang nakal yang
suka nyuri ketimun, atau si kancil yang cerdik yang bisa nipu buaya. Nah si kancil itu ternyata
bukan cuma ada di cerita doang. Di Alkitab juga si kancil muncul, tapi namanya
beda. Kalo di Alkitab namanya jadi pelanduk,
en cuma disebutin 3 kali di Alkitab, di Imamat 11:5, Mazmur 104:18, Amsal
30:26. Di Amsal,
pelanduk disebut sebagai binatang yang lemah tapi cekatan. Jadi kita sebagai
manusia juga harus cekatan en rajin, jangan hanya gara-gara kita dianggap orang
yang ‘lemah’ lalu jadi malas.
BINATANG GAK POPULER LAINNYA DI
ALKITAB
Lebah
Ngggg... nggggg... Awas ada
lebah! Awas disengat! Tapi dari 5 kali disebut-sebut di Alkitab, gak ada
satupun ayat yang ngomongin tentang lebah yang suka nyengat. Ulangan 1:44, Hakim-hakim 14:8, Mazmur 19:11,
Mazmur 118:12, Yesaya 7:18.
Ulat
Biasanya kita cuma tau ulat di pelajaran Biologi doang, tentang
metamorfosis kupu-kupu. Tapi kita gak ngeh
kalo ulat juga ada di Alkitab. Lumayan banyak lagi, ada 10 kali ulat
disebut-sebut di Alkitab.
Kelinci
Dari dua
kali disebutin di Alkitab, kelinci selalu dihubungin sama makanan yang gak
halal, alias haram. Coba aja baca Imamat 11:6,Ulangan 14:7.
Bagal
Kita mungkin belum pernah dengar apa sih bagal itu. Karena belum pernah
dengar itu, makanya bagal jadi kurang terkenal. Padahal zaman dulu bagal itu
binatang terhormat, dia selalu jadi hewan tunggangan raja en keluarganya (2 Samuel 18:9, 1 Raja-raja 1:33). Makanya
dia sampe disebut 15 kali di Alkitab. Btw, bagal itu hasil kawin silang kuda sama keledai.
Naga
Sampe
sekarang, masih jadi perdebatan apa naga itu beneran atau cuma hasil imajinasi
orang doang. Tapi yang pasti di Alkitab, naga itu disebut-sebut. En bukan cuma
sekali dua kali doang, tapi sampe 22 kali. Malah kalo kita liat dari bahasa
aslinya, naga itu bisa juga diterjemahin sebagai binatang-binatang laut yang
besar (Kejadian 1:21). Kemungkinan
besar adalah sebutan untuk binatang sejenis
dinosaurus.
Monday, December 23, 2013
SIBUK MERENCANAKAN HIDUP
SIBUK MERENCANAKAN HIDUP
Mempersiapkan diri, mengejar mimpi, berusaha dan
terencana adalah suatu hal yang wajib kita pelajari dan terus kita kembangkan.
Tapi kita juga harus sadar bahwa Tuhanlah yang menentukan keberhasilan kita.
Karena itu jangan terus memaksa dirimu, ada kalanya kita perlu belajar untuk slow down sedikit dan ngeflow. Tentu saja karena kita tau, Tuhan
ada di belakang layar kehidupan kita.
Mungkin kehidupan kita saat ini gak bikin kita
bahagia. Rencana-rencana kok kayaknya gagal mulu. Jalan rasanya kok seperti
ditutup. Mimpi rasanya jauuuuuh dari kenyataan. Jangan stres en depresi. Inget
kalo Tuhan pegang kendali. Memang kita harus melakukann apa yang menjadi bagian
kita, but beyond that Tuhan lebih tau apa yang terbaik buat kita. Kadang jalan
Tuhan tutup lantaran Tuhan ingin melindungi kita dari bahaya. Dan yakinlah kalo
Dia pasti bukakan pintu lain yang lebih baik di waktu yang paling baik.
Percaya?
Kalo pengen jadi anak muda
yang selalu lebih baik dari hari ke hari, penting banget buat kita ngerti kalo
Tuhan memegang kendali atas kehidupan kita. Kadang kita terlalu kuatir dalam
hidup. Kita harus belajar untuk menyerahkannya pada Tuhan. “Yesus aku mempercayaiMu. Aku percaya Engkau memegang kendali. Aku
percaya Engkau sedang bekerja dalam hidupku dan berjalan di depanku. Membuat
jalan-jalanku jadi lurus dan membuatku berada di tempat yang tepat di waktu
yang tepat!”
EGOIS DIKIT LAH!
Sebagai orang Kristen kita
diajar supaya jadi berkat, jadi jawaban buat orang lain, jadi garam en terang
dunia. Tapi kadang saking semangatnya kita sama semua itu, kita sampe suka lupa
sama diri sendiri.
Maksudnya gini, karena saking
semangatnya jadi garam en terang dunia kita berusaha bikin semua orang bahagia.
Kita lakuin semua yang kita bisa buat orang lain. Ada orang kesusahan kita tolong. Ada orang kurang uang,
kita kasih uang. Ada
orang gak punya baju, kita kasih baju kita.
Kita boleh nolongin orang.
Kita boleh jadi berkat buat orang. Tapi jangan sampe apa yang kita lakuin itu
malah membuat kita menderita. Ya emang kita mesti harus jadi seperti Yesus.
Yesus emang menderita demi kita. Tapi penderitaan Yesus itu gak sia-sia, karena
Dia tau pasti apa yang Dia lakuin en apa yang Dia bakal dapat dari
pengorbananNya itu.
Kita? Kadang kita berkorban
buat orang lain, tapi ujung-ujungnya malah kita yang menderita. Bukannya jadi
berkat, malah kita yang perlu diberkati. So
supaya kita gak gitu, kita mesti egois dikit. Dikit aja. Jangan
banyak-banyak. Prioritas utama dalam hidup kita mestinya adalah menjaga diri
kita sendiri baru mikirin orang lain.
Kita harus nyadar kalau gak
semua orang bakal puas sama apa yang kita lakuin sama mereka. Gak peduli
seberapa bagusnya, sempurnanya, baiknya, rohaninya kita, tetap aja ada orang
yang gak puas sama apa yang kita lakuin. Kita gak bisa bikin semua orang senang
sama kita.
So pesannya
cuma satu, sebelum memberkati orang lain, pastikan kita juga udah diberkati
lebih dulu. Karena kita gak bisa ngasih
sesuatu sama orang apa yang gak kita punya.
Mental anak kecil
Hal kedua yang mesti kita
perhatiin kalau kita mau berkati orang adalah perhatiin mental orang yang bakal
kita berkati. Ada
orang-orang tertentu yang punya mental anak kecil. Maksudnya ada orang (dewasa)
tapi sifatnya kayak anak kecil. Mereka pengennya dikasih aja, kalau gak dikasih
ngamuk.
Kita mesti ati-ati sama orang
kayak gini. Orang kayak gini gak akan pernah puas. Kalau berhadapan sama orang
kayak gini, kita mesti tegas. Kita bisa berkati mereka, tapi jangan berlebihan.
Jangan biarin mereka mengendalikan hidup kita.
Misalnya ada orang yang
hobinya minjem duit aja. Gak peduli berapa banyak uang yang kita kasih pinjem
sama dia, tetap aja besoknya dia minjem duit lagi sama kita. Orang kayak gini
ini perlu kita serahin sama Tuhan. Biar Tuhan yang berurusan sama mereka.
Bukannya kita lepas tanggung jawab atau gak mau jadi berkat, tapi emang orang
kayak gini bakal bikin kita menderita terus.
Mental Tuhan
Kadang ita juga mesti berenti
punya ‘mental Tuhan’. Maksudnya kadang kita merasa kalau kita itu sebagai orang
Kristen itu kita harus selalu jadi
jawaban buat semua masalah yang kita temui. Padahal siapa sih kita? Kita itu ‘kan cuma manusia. Emang
Tuhan nyuruh kita buat jadi jawaban en berkat buat sekeliling kita. Tapi gak
semua masalah mesti kita yang tanganin dong. Bisa tepar (tewas terkapar)
nantinya...
Berentilah selalu jadi Tuhan
buat orang-orang di sekeliling kita. Mulai sadari kalau kita gak bisa kasih
jawaban buat semua orang. Kalau kita maksa buat jadi jawaban buat semua orang
yang ada di sekitar kita, kita bakalan cape sendiri.
Kita bakal kehilangan sukacita kita. Kita bakal kehilangan tujuan en panggilan
hidup kita. Padahal kehendak Tuhan yang utama buat hidup kita adalah supaya
kita menikmati hidup yang udah Dia kasih buat kita. Bersukacita dalam panggilanNya.
Bukan buat menderita karena berusaha jadi Tuhan buat orang sekeliling
kita.
JANGAN PIKUL SALIB ORANG!
Weits, jangan langsung mikir
yang gak gak ya pas baca judul itu. Sebagai orang Kristen emang Tuhan nyuruh
kita buat pikul salib kita. En emang kita harus pikul salib yang udah Tuhan
taruh dalam hidup kita.
Tapi, ada salib-salib tertentu
yang gak usah kita pikul. Kenapa? Soalnya salib ini bukan dari Tuhan, tapi dari
manusia, atau yang lebih parah lagi dari si iblis. Loh kok bisa? Ya bisalah.
Emang Tuhan aja yang bisa kasih salib sama kita?
Sejak dekat sama Ana, hidup
Anton menderita banget. Dia keliatan lebih cape dari
sebelumnya. Kenapa bisa? Soalnya Anton sedang misi memenangkan jiwa Ana. Tapi
ternyata misi itu gak semudah yang dia bayangin. Dia harus berkorban waktu,
tenaga, uang, sementara Ana kayaknya gak ada perubahan. Anton mikir kalau itu
yang namanya bayar harga. Gak apa berkorban dikit, asal satu jiwa diselamatkan.
Tapi yang Anton gak tau
sebenarnya Ana itu gak pengen kenal Tuhan. Dia merasa udah puas sama hidupnya
yang sekarang en gak merasa butuh Tuhan. Itu udah keputusan finalnya en gak ada
yang bisa merubahnya (keculai Tuhan sendiri kalee...)
Nah orang kayak Ana ini yang GF! sebut salib yang gak perlu dipikul.
Ngapain kita nolongin orang yang emang gak mau ditolongin? Cape-capein diri
sendiri aja.
Kalau mau jujur orang kayak
Anton ini banyak banget. Ada
orang yang belajar mati-matian, karena mereka pikir itulah salib yang mesti
mereka pikul, tapi sebenarnya mereka melakukan hal itu karena merasa gak enak
sama ortunya.
Ada orang yang sibuk pelayanan di gereja sampe lupa sama
keluarganya, karena mereka pikir itu adalah harga yang mesti dibayar buat
mengikut Tuhan. Tapi sebenarnya mereka melakukan itu karena mereka gak enak
sama orang Kristen lain, kalau gak pelayanan nanti dibilang apa.
Ada orang yang selalu baik sama orang karena merasa itulah
salibnya sebagai orang Kristen. Ada
orang minta uang, dikasih. Orang minta apa, dikasih. Itu sih bukan memikul
salib namanya, tapi diporotin.
Guys,
kita mesti ati-ati dalam memikul salib. Gak semua beban yang ada di depan mata
kita adalah salib kita. Kita mesti cek dulu. Ada cara gampang buat ngecek apakah beban
yang kita pikul selama ini emang salib kita atau bukan.
Caranya:
1.
Tanya sama diri kita sendiri, kenapa kita
melakukan semua ini? Apa karena emang Tuhan atau karena ada hal lain? Salib itu
selalu datangnya dari Tuhan. Jadi pastikan kita melakukan semuanya itu karena
cinta kita sama Dia.
2.
Salib itu berkaitan sama panggilan kita.
Jadi pastiin waktu kita udah tau dulu panggilan kita. Jangan apa-apa langsung
bilang ‘Ini salibku!’ terus kita pikul salib yang bukan salib kita. Cari tau
dulu apa panggilan kita, masuk di dalamnya, baru pikul salibnya.
Kenapa penting banget buat
kita pikul salib yang tepat? Supaya kita gak kehilangan sukacita kita. Ngapain
juga kita cape-cape pikul salib yang salah, abisin waktu, energi, tenaga,
hasilnya? Nol. Jadi pastikan kita memikul salib yang tepat. (dp)
Subscribe to:
Posts (Atom)