Waktu Abraham diberi janji bakalan punya banyak keturunan en
jadi bapa segala bangsa, ini yang dilakukan sama Tuhan: “Lalu TUHAN membawa Abram ke luar serta berfirman: "Coba lihat ke
langit, hitunglah bintang-bintang, jika engkau dapat menghitungnya." Maka
firman-Nya kepadanya: "Demikianlah banyaknya nanti keturunanmu."
(Kejadian 15:5).
Ngapain juga sih Tuhan harus bawa Abraham keluar en ngeliat
bintang? Gak cukupkah cuman dikasih denger? Tuhan tau, gak cukup bagi Abraham
hanya mendengar janji itu, Abraham perlu suatu gambaran visual yang bisa ia
lihat kemudian ia imajinasikan dalam pikirannya dan imannya. Mata imannya harus
melihat janji itu. Sehingga kalo Abraham begadang keluar malem-malem en liat
bintang yang sangat banyak itu, ia akan teringat janji Tuhan. Ia akan terus
bermimpi dan Tuhan menggenapinya.
Merasa terjebak dalam kehdupan yang biasa-biasa aja? Mungkin
ini saatnya kita mengembangkan visi kita. Mulailah melihat diri kita seperti
yang kita inginkan dan Tuhan inginkan. Visi yang besar. Lihat dengan mata iman
dan lukiskan dalam pikiran. Lihatlah diri kita sebagai seorang pemenang!
“Duh, ntar siang ulangan, pasti susah en gak bisa jawab
semuanya!” gitu kali yang kita suka pikirin. Hentikan itu! Bangun pagi-pagi
langsung set pikiran kita en liat dengan mata iman kita da bayangkan kita
berhasil mengisi dengan benar semua soal ulangannya! Bersemangatlah.
Tuhan mengaruniakan imajinasi pada kita, sebuah alat
menggambar yang canggih. Kalo kita membaca tulisan ‘gajah belang bertanduk
rusa’ maka itu gak cuman tulisan doang, imajinasi kita bakalan
menggambarkannya! Gak cuman itemputih, tapi fullcolor plus 3D! Bahkan kalo
perlu sound efexnyapun tersedia, stereo!
Tapi sayang, banyak dari kita memiliki imajinasi yang
negatif terhadap diri kita sendiri. Kita suka membatasi visi kita sendiri.
Waktu Alkitab bilang: “Mata adalah pelita
tubuh. Jika matamu baik, teranglah seluruh tubuhmu” (Matius 6:22) itu bukan
ngomongin mata jasmani doang, tapi rohani dan mental. Mata iman. Imajinasi. Lihatlah
dengan mata itu kehidupan kita yang lebih baik dan terbaik, maka kita akan
menghasilkannya.
Tuhan
biasanya bertemu dengan kita pada tingkat pengharapan kita. Makanya pengharapan
kita biasanya akan membatasi kehidupan kita. Yesus pernah bilang, “Jadilah kepadamu menurut imanmu” (Matius
9:29), terjemahan lainnya bilang:
“Jadilah apa yang kamu percayai”.
Apa yang kita percayai? Apa yang kita harapkan?
Ada cerita
tentang Tara Holland. Ia pengeee..en banget jadi Miss America. Ia gak Cuma
daftar lalu menang, tapi ia membeli semua video tentang kontes sejenis (Miss
Universe, Miss Teen, en berbagai Miss-Miss lainnya!) berulang-ulang, bertingkah
laku ala pemenang Miss America dan membayangkan dirinya berjalan di panggung
sambil menangis memegang piala! Dan ia kemudian menang sebagai Miss America
1997.
So, belum
punya visi atau mimpi? Cari waktu, cari tempat, ngobrollah ama Tuhan, minta
mimpi dari Dia dan bayangkan itu. (**)
RENCANA IMAN
Pernah liat
pasangan muda yang bakal punya anak pertama? Wah mereka pasti sibuk banget.
Mulai dari nyiapin ranjang bayi, cek kehamilan, nyiapin baju bayi sampe nyiapin
nama buat si kecil. Padahal bayinya aja belum lahir, tapi persiapannya udah
banyak gitu.
Sebenarnya
hal yang sama bisa kita lakuin sama berkat Tuhan dalam hidup kita. Kita juga
mesti nyiapin segala sesuatunya buat berkat Tuhan yang bakal kita terima. Tuhan
udah kasih sama kita impian dalam hati kita masing-masing. Tapi gak cukup cuma
punya iman doang. Kita juga mesti punya tindakan iman.
Misalnya
kita lagi beriman buat kesembuhan, bikin rencana apa yang akan kita lakuin
kalau kita udah sembuh. Kalau kita lagi beriman buat keuangan kita, bikin
rencana apa yang akan kita lakuin pas uang itu udah datang. Gitu juga dengan
impian kita, bersiaplah dan bertindaklah dalam iman.
Konyol? Gak.
Ini namanya tindakan iman. Terlalu banyak orang Kristen gak merencanakan
berkatnya akibatnya mereka gak diberkati sama Tuhan.
Contohnya,
sekarang lagi musim hujan nih. Di TV, di majalah, di mana-mana ada pengumuman
ati-ati sama virus flu yang nyerang pas musim hujan. Nah ada orang-orang
Kristen yang denger pengumuman kayak gitu malah langsung beli obat flu yang
banyak. Takut kena flu. Jadi gak heran kalau akhirnya mereka malah kena flu
beneran. Wong mereka udah
mengharapkan bakal kena flu kok.
Tapi bisa
juga yang terjadi sebaliknya. Udah denger pengumuman kayak gitu, kita bisa
dengan tenang bilang, ‘Gue gak akan kena
flu. Tuhan gak kasih gue sakit tapi kekuatan buat menghadapi segala macam
penyakit. Jadi gue gak akan kena flu. Gue akan bikin rencana hang out keluar
bareng teman-teman gue. Gue akan tetap sehat en gak akan sakit.’
Itu yang
namanya merencanakan berkat. Waktu kita merencanakan berkat kayak gini, mau gak
mau Tuhan pasti harus memberkati kita. Kalau gak malu dong Dia-nya. Masa
anaknya udah promosi kalau dia gak akan sakit, terus Bapa di surga biarin kita
sakit. Bikin malu nama Tuhan aja. So demi
nama baikNya Tuhan akan berkati kita kalau udah gitu, hehehe.
Kita harus
merencanakan berkat kita tiap hari. Firman Tuhan bilang kalau berkatNya itu
selalu baru tiap hari (Ratapan 3:23). Jadi artinya tiap hari kita mesti selalu
siap sama berkat yang bakal kita terima hari itu.
Jangan
begitu bangun tidur, terus mikir hal-hal jelek apa aja yang bakal terjadi hari
ini. ‘Ketemu si guru killer. Ketemu teman yang nyebelin. Ketemu orang yang
bikin kesel.’ Jangan gitu. Mulailah berpikir berkat apa aja yang bakal kita
terima hari itu en mulai bikin rencana gimana kita akan memakai berkat itu.
Inget...inget...Tuhan
gak pernah kekurangan berkat. Tapi kita yang bisa kekurangan tempat buat
menampung berkatNya. Jadi pastikan tiap hari kita selalu punya ember yang cukup
gede buat menampung berkat Tuhan itu. (dp)
No comments:
Post a Comment