(artikel ini pernah dimuat di majalah GFRESH! Juli 2005 tapi udah dikembangin, lho!)
Ngomong-ngomong soal super hero, bukankah kita semua pengen kalo kita bisa jadi seorang super hero? Punya kekuatan super, menolong orang, membela yang benar, menegakkan keadilan? Siapa sih yang mau? Ah.. tapi itu hanya khayalan. Bukan?
Are You A Superhero?
Coba kamu perhatikan ciri-ciri dari seorang superhero:
1. Kamu bisa mengangkat sebuah mobil dengan hanya satu tangan (dan kemudian mengembalikannya ke kotak mainan adikmu)?
2. Kamu bisa melihat tembus tembok (lewat jendela misalnya)?
3. Kamu bisa menghilang (terutama jika ibumu menyuruhmu membereskan kamar tidur)?
4. Kamu bisa meremukkan dengan mudah seekor monster (seperti laba-laba atau kecoa)?
5. Kamu bisa melompati sesuatu (anjingmu, tas dsb) dengan hanya satu kali lompatan.
6. Kamu bisa berganti kostum secepat kilat (apalagi jika cowok/cewek kecenganmu tiba-tiba datang ke rumahmu)?
8. Kamu bisa membengkokkan benda-benda metal (seperti paperclip) dengan tangan kosong?
9. Kamu bisa melompat-lompat tinggi (sampai ibumu menyuruhmu berhenti karena takut springbed-mu jebol)?
10. Kadang-kadang kamu pake baju ketat.
11. Biasanya orang-orang bilang, “wah, pangling nih kamu kalo nggak pake kacamata!”
12. Orang-orang sering nanya, “kamu dari planet mana sih!?” (terutama kalo kamu lagi telmi)
Jika jawabannya iya, bersiap-siaplah untuk menjalankan tugasmu membela kebenaran dan menyelamatkan dunia!
No Need Super Power
Ternyata untuk menjadi superhero enggak perlu punya super power! Hah, kok bisa? Liat aja jawaban-jawaban angket tadi, hampir semua ‘kekuatan super’ yang dimaksud adalah sebenarnya bukanlah kekuatan super sama sekali, kita bisa mendapatkan dan bahkan kita juga udah punya kekuatan itu. Hanya saja kita kadang nggak menyadarinya.
1. Baik hati dan selalu menolong. Superman selalu menolong, dasarnya adalah karena dia baik hati. Tuhan Yesus selalu menolong karena Dia punya kebaikan dan kebenaran dan belas kasihan dalam hatiNya. Kita anak-anakNya diwarisi hal itu dan dituntut untuk mempraktekannya dalam keseharian kita. Apa yang kita rasakan ketika melihat orang yang jatuh dari sepeda motornya sambil membawa banyak barang bawaan? Apa yang kita rasakan ketika melihat pengemis kelaparan di pinggir jalan? Melihat seorang tua kerepotan mendorong angkotnya yang mogok? Melihat seorang ibu berdiri di bus sementara kita duduk? Melihat nenek tua hendak menyeberang?
2. Bisa diandalkan. Batman akan segera datang ketika kepolisian kota Gotham membutuhkannya, tinggal sorotkan sinar berbentuk lambang kelelawar ke angkasa hitam. Orang-orang butuh orang lain yang dapat diandalkan. Jadilah orang yang bisa diandalkan, baik sebagai seorang sahabat yang tak mungkin menolak ketika dimintai bantuan, jadi anak yang selalu menuruti apa kata orangtuanya, jadi pacar yang selalu mendorong kepada kebaikan, jadi tetangga yang siap sedia ketika RT RW membutuhkan bantuan, jadi murid yang kreatif sehingga dapat menyelesaikan segala masalah dengan bijak, dsb.
3. Punya kepekaan. Daredevil punya kepekaan tinggi melebihi manusia biasa. Telinganya dapat membedakan berbagai macam bunyi, matanya meski buta dapat berfungsi sebagai radar bagi sekitarnya. Kita bisa punya kepekaan itu. Kepekaan terhadap lingkungan sehingga kita akan menjaganya dan tidak mengotorinya, kepekaan atas masalah yang dialami keluarga atau teman sehingga bisa menjadi bijak dalam mengatasinya, terlebih daripada itu punya kepekaan akan suara Roh Kudus sehingga kita selalu menuruti kehendak Tuhan dan menjauhkan kita dari dosa.
4. Bertanggung jawab. Spider-Man girang ketika mendapati dirinya punya kekuatan super, dia menggunakannya untuk mencari uang agar dia bisa membeli mobil untuk dia banggakan kepada Mary Jane yang ujung-ujungnya malah bikin paman kesayangannya tewas ditikam penjambret. Spider-Man baru menyadari kalo sebagai pahlawan dia punya tanggung jawab besar, tanggung jawab untuk mempergunakan kemampuannya untuk menolong manusia dan untuk kebenaran. Ketahuilah, Tuhan tidak menciptakan kita tanpa bekal, dia membekali kita dengan talenta, entah itu satu, dua atau seratus, yang pasti kita harus bertanggung jawab untuk mengembangkannya, menggunakannya untuk kebaikan dan kemuliaan Tuhan. Bukan untuk jago-jagoan, tapi bukan juga untuk kita pendam.
5. Membawa damai. Neo dalam The Matrix Trilogy menggunakan kemampuannya untuk memperdamaikan antara kaumnya dengan kaum robot penjajah. Seorang pahlawan bangsa disebut pahlawan ketika ia membela bangsanya sampai titik darah penghabisan, tapi lebih mulia dari itu adalah jika dia membawa perdamaian, bukan peperangan. Buat kita, kita bisa jadi pendamai ketika orangtua kita cekcok, ketika sahabat kita bertengkar, ketika tetangga ribut.
6. Melakukan mujizat. The Flash bisa berlari secepat kilat, Elia juga bisa berlari mendahului kereta kuda! Superman bisa membekukan danau untuk memadamkan kebakaran hutan, Musa juga bisa membelah lautan untuk menyeberangkan orang-orang Israel dari kejaran Firaun! Hulk bisa mengangkat sebuah tank dan melemparkannya, Simson juga bisa merobohkan tiang sebuah gedung dan menghancurleburkannya! Magneto bisa menarik semua benda logam agar menempel di tubuhnya, Elia bisa menarik kapak besi agar mengapung di air! Phoenix dalam X-Men bisa mengeluarkan api dari tubuhnya, Sadrakh-Mesakh-Abednego malah bisa kedinginan di dalam perapian! Dan siapa bilang kita nggak bisa bikin mukjizat? Tuhan Yesus melakukan banyak mukjizat selama hidupNya di bumi dan Dia berkata bahwa kita bisa melakukan hal-hal yang lebih besar daripada yang Yesus lakukan itu! Artinya kita bisa melakukan apapun! Syaratnya ialah bukan untuk mencobai Tuhan, bukan untuk pamer or sombong, bukan untuk keinginan pribadi tapi untuk kemuliaan Tuhan, menolong sesama manusia dan tentunya dengan iman yang teguh!
Kita bisa melakukan semua yang dilakukan seorang superhero tanpa harus punya kekuatan super. Kita punya kuasa yang diberikan pada Tuhan untuk melakukannya dan kita bisa berusaha, belajar dan percaya diri melakukannya karena itu sebenarnya adalah tugas kita selama masih hidup di bumi.
Tapi, sama seperti Peter Parker yang bete bingung gara-gara segala kebaikannya disalahpahami oleh orang lain, bersiaplah kita sebagai anak Tuhan yang sudah punya tekad untuk menjadi pahlawan bagi dunia untuk disalahpahami oleh orang lain. Mungkin akan ada orang yang nggak akan menyukai apa yang kita lakukan, atau mungkin teman kita malah memanfaatkan kebaikan kita, anggaplah itu sebagai ujian apakah kita tetap teguh dan setia akan kebaikan dan kebenaran yang kita lakukan. (F!)
No comments:
Post a Comment