Saturday, December 21, 2013

RENCANA IMAN



Waktu Abraham diberi janji bakalan punya banyak keturunan en jadi bapa segala bangsa, ini yang dilakukan sama Tuhan: “Lalu TUHAN membawa Abram ke luar serta berfirman: "Coba lihat ke langit, hitunglah bintang-bintang, jika engkau dapat menghitungnya." Maka firman-Nya kepadanya: "Demikianlah banyaknya nanti keturunanmu." (Kejadian 15:5).

Ngapain juga sih Tuhan harus bawa Abraham keluar en ngeliat bintang? Gak cukupkah cuman dikasih denger? Tuhan tau, gak cukup bagi Abraham hanya mendengar janji itu, Abraham perlu suatu gambaran visual yang bisa ia lihat kemudian ia imajinasikan dalam pikirannya dan imannya. Mata imannya harus melihat janji itu. Sehingga kalo Abraham begadang keluar malem-malem en liat bintang yang sangat banyak itu, ia akan teringat janji Tuhan. Ia akan terus bermimpi dan Tuhan  menggenapinya.

Merasa terjebak dalam kehdupan yang biasa-biasa aja? Mungkin ini saatnya kita mengembangkan visi kita. Mulailah melihat diri kita seperti yang kita inginkan dan Tuhan inginkan. Visi yang besar. Lihat dengan mata iman dan lukiskan dalam pikiran. Lihatlah diri kita sebagai seorang pemenang!

“Duh, ntar siang ulangan, pasti susah en gak bisa jawab semuanya!” gitu kali yang kita suka pikirin. Hentikan itu! Bangun pagi-pagi langsung set pikiran kita en liat dengan mata iman kita da bayangkan kita berhasil mengisi dengan benar semua soal ulangannya! Bersemangatlah.

Tuhan mengaruniakan imajinasi pada kita, sebuah alat menggambar yang canggih. Kalo kita membaca tulisan ‘gajah belang bertanduk rusa’ maka itu gak cuman tulisan doang, imajinasi kita bakalan menggambarkannya! Gak cuman itemputih, tapi fullcolor plus 3D! Bahkan kalo perlu sound efexnyapun tersedia, stereo!

Tapi sayang, banyak dari kita memiliki imajinasi yang negatif terhadap diri kita sendiri. Kita suka membatasi visi kita sendiri. Waktu Alkitab bilang: “Mata adalah pelita tubuh. Jika matamu baik, teranglah seluruh tubuhmu” (Matius 6:22) itu bukan ngomongin mata jasmani doang, tapi rohani dan mental. Mata iman. Imajinasi. Lihatlah dengan mata itu kehidupan kita yang lebih baik dan terbaik, maka kita akan menghasilkannya.

Tuhan biasanya bertemu dengan kita pada tingkat pengharapan kita. Makanya pengharapan kita biasanya akan membatasi kehidupan kita. Yesus pernah bilang, “Jadilah kepadamu menurut imanmu” (Matius 9:29), terjemahan lainnya bilang: “Jadilah apa yang kamu percayai”.  Apa yang kita percayai? Apa yang kita harapkan?

Ada cerita tentang Tara Holland. Ia pengeee..en banget jadi Miss America. Ia gak Cuma daftar lalu menang, tapi ia membeli semua video tentang kontes sejenis (Miss Universe, Miss Teen, en berbagai Miss-Miss lainnya!) berulang-ulang, bertingkah laku ala pemenang Miss America dan membayangkan dirinya berjalan di panggung sambil menangis memegang piala! Dan ia kemudian menang sebagai Miss America 1997.

So, belum punya visi atau mimpi? Cari waktu, cari tempat, ngobrollah ama Tuhan, minta mimpi dari Dia dan bayangkan itu. (**)

RENCANA IMAN
Pernah liat pasangan muda yang bakal punya anak pertama? Wah mereka pasti sibuk banget. Mulai dari nyiapin ranjang bayi, cek kehamilan, nyiapin baju bayi sampe nyiapin nama buat si kecil. Padahal bayinya aja belum lahir, tapi persiapannya udah banyak gitu. 

Sebenarnya hal yang sama bisa kita lakuin sama berkat Tuhan dalam hidup kita. Kita juga mesti nyiapin segala sesuatunya buat berkat Tuhan yang bakal kita terima. Tuhan udah kasih sama kita impian dalam hati kita masing-masing. Tapi gak cukup cuma punya iman doang. Kita juga mesti punya tindakan iman.

Misalnya kita lagi beriman buat kesembuhan, bikin rencana apa yang akan kita lakuin kalau kita udah sembuh. Kalau kita lagi beriman buat keuangan kita, bikin rencana apa yang akan kita lakuin pas uang itu udah datang. Gitu juga dengan impian kita, bersiaplah dan bertindaklah dalam iman.

Konyol? Gak. Ini namanya tindakan iman. Terlalu banyak orang Kristen gak merencanakan berkatnya akibatnya mereka gak diberkati sama Tuhan.

Contohnya, sekarang lagi musim hujan nih. Di TV, di majalah, di mana-mana ada pengumuman ati-ati sama virus flu yang nyerang pas musim hujan. Nah ada orang-orang Kristen yang denger pengumuman kayak gitu malah langsung beli obat flu yang banyak. Takut kena flu. Jadi gak heran kalau akhirnya mereka malah kena flu beneran. Wong mereka udah mengharapkan bakal kena flu kok.

Tapi bisa juga yang terjadi sebaliknya. Udah denger pengumuman kayak gitu, kita bisa dengan tenang bilang, ‘Gue gak akan kena flu. Tuhan gak kasih gue sakit tapi kekuatan buat menghadapi segala macam penyakit. Jadi gue gak akan kena flu. Gue akan bikin rencana hang out keluar bareng teman-teman gue. Gue akan tetap sehat en gak akan sakit.’

Itu yang namanya merencanakan berkat. Waktu kita merencanakan berkat kayak gini, mau gak mau Tuhan pasti harus memberkati kita. Kalau gak malu dong Dia-nya. Masa anaknya udah promosi kalau dia gak akan sakit, terus Bapa di surga biarin kita sakit. Bikin malu nama Tuhan aja. So demi nama baikNya Tuhan akan berkati kita kalau udah gitu, hehehe.

Kita harus merencanakan berkat kita tiap hari. Firman Tuhan bilang kalau berkatNya itu selalu baru tiap hari (Ratapan 3:23). Jadi artinya tiap hari kita mesti selalu siap sama berkat yang bakal kita terima hari itu.

Jangan begitu bangun tidur, terus mikir hal-hal jelek apa aja yang bakal terjadi hari ini. ‘Ketemu si guru killer. Ketemu teman yang nyebelin. Ketemu orang yang bikin kesel.’ Jangan gitu. Mulailah berpikir berkat apa aja yang bakal kita terima hari itu en mulai bikin rencana gimana kita akan memakai berkat itu.

Inget...inget...Tuhan gak pernah kekurangan berkat. Tapi kita yang bisa kekurangan tempat buat menampung berkatNya. Jadi pastikan tiap hari kita selalu punya ember yang cukup gede buat menampung berkat Tuhan itu. (dp)        

No comments:

Post a Comment