PACARAN ATAU
TEMENAN DULU YA?
Udah sebulan belakangan ini, perasaan Jerry nggak
karuan, yang nempel di pikirannya cuman Siska, Siska, dan Siska. Bahkan kalo
didengerin degup jantungnya pasti bunyinya: Sis-ka-sis-ka-sis-ka.. Kebiasaan
Jerry pun sekarang berubah, yang biasa ke sekolah jarang mandi (upppss!) en jarang
ganti kaos kaki, sekarang mendadak berubah 270,6 derajat jadi rajin mandi plus pake
minyak wangi pula, nggak ketinggalan rambut always
wetlook.
Hari demi hari perasaan itu makin hebat, sampai Jerry
nggak tahan lagi buat nembak Siska malam minggu ini. Setiap malam doi latihan
depan cermin, dia baca buku ‘1001 Cara Nyatain Cinta Dengan Baik dan Benar’. Gosip
soal Jerry naksir Siska udah nyampe ke kelas-kelas lain.
Hari H pun tiba. “Sis,
aku mau ngomong sesuatu sama kamu. Enggak tahu kenapa, aku... aku... aku tuh
belakangan ini mikirin kamu terus, mmmm... aku rasa aku udah jatuh cinta sama
kamu, aku sayang sama kamu, kamu mau nggak jadi pacar aku???, kamu nggak usah
jawab sekarang kalau belum siap.” Wajah Siska jadi merah maroon merona, “Mmm, aku nggak bisa jawab sekarang Jer,
aku kudu mikir-mikir dulu, kasih aku kesempatan untuk berpikir ya Jer”,
jawab Siska lembut, selembut pantat bebek.
Dua minggu lewat dua hari lebih tigapuluh menit
empatpuluh tujuh detik Siska mikirin pernyataan Jerry. Terima... enggak...
terima... enggak..., “Aduhhh! Gua
sebenarnya naksir juga sih sama si Jerry, tuh cowok lumayan manis, mana main
basketnya jago lagi, baik budi dan tidak sombong, jagoan lagipula pintar, o Boy!”,
pikir Siska. “Hayooo! Lagi ngelamun ya!”,
teriak Gina, kakaknya Siska, membuyarkan lamunannya. “Iiihhh ngagetin aja”, sungut Siska, “...iya nih Kak, dua minggu lalu Jerry nyatain ke aku, mmm... aku
terima atau enggak yach?”
“Sis, bukan Kakak
mau ngelarang kamu pacaran... tapi apa kamu nggak terlalu dini untuk membina
hubungan dengan cowok?” ujar Gina nasehatin, “...Kakak
punya 3 alasan kenapa kamu nggak usah pacaran dulu. Ada banyak hal
positif yang bisa kamu dapet dalam proses pertemanan dibanding proses
berpacaran”.
Mau tau tiga alasan yang dibilangin ama Gina?
1. Kalo kita belum punya pacar, kita punya kesempatan buat berteman lebih luas. Dalam pertemanan, kita dapat lebih bebas ngejalin hubungan
sama teman-teman kita yang lainnya, termasuk lawan jenis sekalipun. Coba bayangin
aja, kalo kita udah punya pacar, pasti kita bakalan ngebatasin diri dengan
teman lawan jenis, dan lebih menghabiskan waktu sama pacar kita dong!
2.
Kalo kita masih sendiri, kita bisa ngembangin potensi diri lebih
maksimal. Kalo kita nggak buru-buru berpacaran,
tentu kita bakalan bisa lebih fokus ke dalam potensi yang ada dalam diri kita.
Kita bisa mengembangkannya dengan maksimal. Tul nggak?
3. Kemungkinan buat kita berprestasi lebih meningkat. Kita bisa lebih berprestasi dalam studi, mengasah skill dalam
hobi-hobi, dan sejenisnya tanpa harus dipusingkan dengan hadirnya pacar.
Siska merengut.
“Tapi kak, diantara teman se-gankku, cuma aku yang belum pernah pacaran, idih...
entar aku dianggap nggak gaul lagi! Lagian Kak, Kakak emang belum ketemu si
Jerry aja, kalo kakak udah ketemu pasti kakak juga kesengsem, anaknya lumayan
manis, badannya tinggi, jago main basket, humoris, tidak merokok, tajir pula
hehe, pokoknya kriteria gue banget lah!”.
“Huh, dasar
matre! Hehe. Duh adikku sayang, kamu ngerti nggak sih tujuan pacaran?” ujar Gina sambil nyubit pipi
Siska. “Pacaran tuh gunanya supaya kamu
bisa saling bersosialisasi artinya lebih kepada kebersamaan yang dilalui
bersama-sama dengan pasangan kamu, misalnya melakukan hobi bersama, jalan-jalan
bersama, ngobrol-ngobrol, makan, dan sebagainya. Di sini kita harus membangun
kebersamaan itu dengan hal- hal yang positif, agar proses berpacaran itu dapat
berjalan dengan baik. Inget pacaran itu bukan untuk coba-coba tapi untuk pemilihan pasangan hidup”
Betul
itu. Masa berpacaran adalah masa yang tepat buat menyeleksi calon pasangan
hidup kita. Apakah dia memang pribadi sesuai dengan yang kita harapkan, atau
ternyata dia jauh dari yang kita harapkan, atau mungkin dia memiliki
kepribadian yang buruk (misalnya suka bohong, minum-minuman, suka marah, egois,
dan sebagainya). Di sinilah saat yang tepat bagi kita untuk menyeleksi lalu
menjatuhkan pilihan terhadap pasangan kita, buat nantinya kita mantap sampai
pada tahap pernikahan.
“Jadi Sis, bertemanlah terlebih dahulu
secara luas, agar nggak kejebak dalam keinginan berpacaran yang begitu besar,
lagian kalo dari sekarang pacaran kemungkinan terjebak dalam dorongan/gejolak
seksual sangat besar. Tanpa pertemanan terlebih dahulu, kita dapat terjebak ke
dalam nafsu birahi/gairah seksual saja. Keintiman, saling menghargai, dan
kekokohan suatu hubungan, sangat ditentukan oleh proses yang benar. Kalo proses
berpacarannya nggak bener, maka dapat dipastikan nggak bakalan tahan lama deh!” So, sabar aja, tunggu waktunya Tuhan. Segala sesuatu
pasti indah pada waktunya. Mendingan kita bergaul dengan banyak teman
sepuas-puasnya, mumpung masih muda! (fpk)
No comments:
Post a Comment