Sunday, April 28, 2013

LEBIH DARI MEDALI EMAS



LEBIH DARI MEDALI EMAS


(Kesaksian Josh Davis, pemenang 3 medali emas renang dari Amerika di Olimpiade 2006. Disadur dari bukunya The Goal and The Glory)

Buat seorang atlit seperti saya, bisa bertanding di ajang olimpiade itu luar biasa sekali. Apalagi bisa memenangkan medali emas. Itu sangat luar biasa. Saya masih ingat bagaimana saya berdiri di landasan untuk meluncur. Wasit menembakkan pistol. Saya meluncur, berenang sekuat tenaga en dinyatakan menang.

Bahagia, haru, senang, semua jadi satu, waktu saya berjalan ke podium. Sambil mengenakan jaket warna biru, merah, putih, saya menaiki podium, dikalungi medali emas. Bangga. Tapi di saat yang sama juga haru saat saya mendengar lagu kebangsaan Amerika Serikat dinyanyikan. Setelah upacara pengalungan medali, giliran teman-teman en keluarga saya yang member selamat kepada saya. Senang sekali saya hari itu, malah malam itu saya tidur sambil memakai medali emas di leher saya.

Tapi besok paginya waktu saya bangun, semua kegembiraan, keharuan itu hilang begitu aja. Nggak ada lagi kesenangan, nggak ada kebanggan,  nggak ada lagi keharuan. Yang ada cuma jadwal latihan en pertandingan yang masih harus saya ikuti, makanan bergizi yang disediakan panitia, penginapan atlit yang disediakan panitia. Semua tampak beda dengan kemaren waktu saya menang.

Di situ saya sadar kalo sebaik-baiknya yang bisa dunia kasih sama saya itu semua cuma bertahan sebentar. Bayangin, buat saya, seorang atlit bisa meraih medali emas di olimpiade itu luar biasa en merupakan puncak dari semua prestasi saya. Itu yang terbaik yang bisa dunia kasih sama saya. Tapi ternyata itu cuma bertahan sehari doang.

Saya buka Alkitab saya en baca, kemurnian imanmu—(yang) jauh lebih tinggi nilainya dari pada emas yang fana (1 Petrus 1:7). Saya sadar kalo medali emas yang saya dapat itu gak ada apa-apanya dibanding iman saya.

Sekarang medali emas saya itu udah banyak goresan. Bukan karena saya nggak menjaganya dengan baik, tapi tiap kali saya keliling untuk kasih seminar ato motivasi, saya selalu bawa medali itu. Banyak orang yang mengagumi, sekaligus tanpa sengaja menjatuhkannya, jadilah banyak goresan di medali emas itu. Tapi itu justru itu mengingatkan saya, kalo apa yang saya peroleh di dunia ini gak akan bertahan, dibanding apa yang saya dapat nanti di surga.  So, jangan bangga dengan apa yang bisa kita dapat sekarang. Sebagus apapun itu, sekeren apapun itu. Semuanya akan hilang suatu saat nanti. Banggalah pada apa yang akan kita dapat nanti dalam Tuhan.(dp)

Yang kelihatan adalah sementara, sedangkan yang tak kelihatan adalah kekal. (2 Korintus 4:18)

No comments:

Post a Comment